Saat mengangkatnya, kami tambah senang. Enteng sih, cuma 610 gram. Jika ditambahi charger dan kabelnya, timbangannya bergeser ke 772 gram. tetap jauh lebih ringan dibandingkan netbook bukan? Artinya, Sony VAIO P ini enak dibawa ke mana pun, dikempit, dimasukkan ke tas, dan bahkan diselipkan di saku belakang celana jins kamu. Bisa kok, sebab badannya tipis, 1,8cm. Jadi tidak akan membuat -- maaf - pantat kamu tampak aneh.
Tapi apakah notebook mungil ini nyaman dipakai? Kita lihat satu per satu dulu. Layarnya kecil, 8", tapi resolusinya tinggi (1600x768). Nggak enak dilihat? Gampang, resolusi bisa diatur dengan mudah. Tinggal tekan tombol khusus di kanan tombol klik pada panel keyboard. Ini memang tombol khusus untuk mengatur resolusi. Maka resolusi bisa diatur langsung dari layarnya. enaknya sih diturunkan ke 1280x600.
O ya, di sebelah kanan tombol Resolution adalah tombol berlogo WEB. Ini adalah jalan pintas untuk menjelajah jagad maya tanpa masuk ke sistem operasi. Maksudnya, tanpa menekan tombol on, alias menyalakan notebook.
Tekan saja tombol WEB saat notebook belum hidup, dan dalam hitungan 17 detik kamu siap menjelajah dengan browser. Cuma jangan lupa menggeser slider wireless di sisi kiri ke arah belakang untuk mengaktifkan koneksi nirkabel. Jika ini sudah aktif, jaringan WiFi yang ada akan ditayangkan. Tinggal pilih mana yang diinginkan, dan kamu siap untuk nge-net deh.
Selagi ngomongin tombol khusus, sekalian saja kita bahas tombol khusus lain. Yang ini ada di sebelah kiri tombol Resolution, alias tepat di kanan tombol klik kanan touchpad. Berlabel ASSIST, tombol ini akan membantu kamu menuntaskan masalah di notebook. Menekannya akan membawa kamu ke SONY CARE. Di sana kamu bisa pilih apa yang akan dilakukan: System Care, Troubleshooting, Diagnostics, atau Recovery & Restore.
Oh, Sony membekali trackpoint di notebook supermungilnya ini. Posisi trackpoint diapit oleh tombol G, H, dan B. Cuma menurut Kami, trackpoint-nya kurang nyaman dipakai. Suka lari-lari. Atau mungkin karena Kami tidak biasa pakai trackpoint ya?
Untungnya Sony menyiapkan alternatif yang lebih nyaman. Apalagi kalau bukan touchpad. Yang stu ini letaknya di luar kelaziman: di sisi kanan panel layar. Tombol kliknya ditempatkan di seberangnya, yakni di sisi kiri panel layar. Jadi jempol kanan menggerakkan kursor, dan jempol kiri menekan tombol klik. Sepertinya janggal, tetapi setelah mencobanya Kami suka dengan cara ini. Alhasil sambil berjalan-jalan pun, kita bisa tetap mengoperasikan komputer. Mirip pakai BlackBerry dalam ukuran besar. Cuma yang jadi pikiran, bagaimana jika kamu bertangan kidal?
Keyboard-nya sendiri full, dari ujung ke ujung. chiclet style, jadi mengurangi resiko salah ketik, khususnya bagi kamu yang tangannya jempol semua. tuts-tutsnya harus ditekan agak kuat, dan memunculkan bunyi tik-tik. Namun respon keyboard baik, tidak membuat kamu harus menunggu lama setelah menekan sebuah tombol.
Seluruh panel keyboard diwarnai pink. Warna yang menyala ini membuat huruf di setiap tuts seakan-akan kurang terang, khususnya tombol fungsi.
O ya karena notebook ini tipis, kita tidak akan menjumpai port VGA atau port LAN tertanam di badannya. Kedua port ini dikeluarkan dan dibenamkan di mini port replicator yang punya konektor tipis khas Sony. Hubungkan replicator ini ke sisi kanan notebook, dan barulah kamu bisa masuk ke jaringan atau mengalirkan tampilan ke layar eksternal.
Selain port khusus Sony, di sisi kanan ini hanya ada satu port USB. Satu port USB lainnya ditempatkan di sisi kiri notebook, bersama dengan jack headphone, jack DC-in, dan slider wireless.
Di bagian depan notebook, kamu akan menemukan dua slot kartu memori yang diberi penutup. Yang kiri adalah slot kartu memori SD (Secure Digital), dan yang sebelah kanannya adalah slot kartu memori khas Sony (HG Duo dan Magic Gate).
O ya, tadinya Kami kira tak ada webcam di notebook ini. soalnya di posisi yang biasanya, panel atas layar, tidak terlihat lensa webcam. Namun saat mengutak-atik software bawaan Sony, Kami mengaktifkan Arcsoft Webcam Companion 3 dan baru tahu kalau sebenarnya ada webcam terkemas dalam notebook mungil ini. Posisi lensanya di panel kanan layar LCD. Cukup mengejutkan, kualitas Webcam ini termasuk baik. Jeda di layar tidak terlihat. Gambar pun tampak tidak terlalu kotor kendati diambil dalam ruang yang agak gelap. Mungkin inilah hasil kerja sensor Ambience Light yang terpasang di notebook ini.
Awet Dipakai
VAIO P ini betah dipakai berlama-lama loh. Baterai bawaannya saat kami pakai bertahan sekitar 4 jam. Menurut Sony, daya tahan ini bisa didongkrak sampai 9 jam kalau kamu menggantinya dengan baterai extended. ***
Secara keseluruhan, kami puas menggunakan notebook supermungil ini. enak dibawa, enak dikantongi, enak dipakai. juga membuat keren yang pakai. Ah andai saja harganya juga enak di dompet. Tapi memang untuk tampil gaya lain dari lain kita memang butuh biaya lebih bukan? Satu yang kami sayangkan, volume speaker internalnya kurang kuat. Kendati volume sudah diatur 100%, suara terdengar sayup-sayup. Mungkin karena itulah Sony membundelkan sebuah earphone. Jika earphone dengan fitur noise cancelling itu dicolokkan, kualitas suaranya mantap. Volume pun tak perlu diatur tinggi, sebaiknya kurang dari 20%.
Satu informasi tambahan yang tidak terlalu penting. Kalau slot baterainya kamu buka, terlihat ada sebuah slot SIM card. Namun dalam unit uji kami, slot tersebut tidak diaktifkan.
MINUS: Touchpad perlu pembiasaan; port USB hanya dua.
SPESIFIKASI Sony VAIO P Series (PCG-11112W)
Prosesor : Intel Atom Z540 1,86GHz
RAM : 2GB
Chipset : Intel US15W
Kartu grafis : Intel GMA 500
Kartu Suara : Realtek
SSD : 64GB (SanDisk pSSD-P2)
Optical drive : Tidak ada
Fasilitas : LAN, Wi-Fi 802.11 b/g/n, Bluetooth, 2 card reader (SD dan MagicGate/HG Duo), 2 USB 2.0, kamera Web, jack headhone
Layar : TFT 8” 1600x768 piksel
Sistem Operasi : Win 7 Home Premium
Baterai : Li-Ion 2500mAh/19Wh/7,4V
Dimensi : 24,6 x 12,1 x 2,2 cm
Bobot (termasuk baterai): 0,61kg
Garansi : 1 tahun
Situs Web : www.sony.co.id
Harga kisaran*: US$ 1099
0 komentar: on "Sony VAIO P: Bikin Pemiliknya Gaya Abiss"
Posting Komentar