Rabu, 26 Mei 2010

Ambisi Indonesia di Luar Angkasa

Sebagai sebuah negara yang sedang berkembang, Indonesia punya banyak ambisi. Salah satunya adalah menguasai luar angkasa, paling tidak bagian dari luar angkasa yang tepat berada di atas bumi nusantara.


Jika telah mengalahkan atau menyatukan Nusantara, baru saya akan merasakan kenikmatan duniawi, begitu kira-kira terjemahan bebas Sumpah Palapa, sebuah sumpah yang diucapkan Gajah Mada di hadapan seluruh pejabat Istana Majapahit di hari pengangkatannya sebagai Patih Amangkubhumi.
Sumpah Palapa diucapkan pada kurang lebih tahun 1336 atau sekitar 637 tahun yang lalu. Sumpah yang ketika itu mungkin sangat militeristik kini menjelma sebagai sebuah mantra soal persatuan dan kesatuan seluruh wilayah Indonesia yang dikenal juga dengan nama Nusantara.
Sumpah heroik itu yang kemudian menjadi inspirasi penamaan satelit pertama Indonesia, Satelit Palapa. Sejak 1976 hingga 2009, Palapa masih bertengger di luar angkasa bagaikan sebuah bukti ambisi yang tak pernah padam.

Satelit dan Nusantara 21
Selusin satelit yang pernah diluncurkan Indonesia ke langit menjadi bukti bahwa Indonesia juga punya kedaulatan di luar angkasa, selain di laut dan bumi. Di sisi lain, satelit yang ada menjadi salah satu cara menghubungkan seluruh penjuru Indonesia dalam era digital. Satelit menjadi tulang punggung koneksi ke wilayah-wilayah terpencil. Contohnya di saat Pemilu, baik 2004 2009, koneksi berbasis satelit banyak digunakan untuk menghubungkan titik-titik Tempat Pemungutan Suara (TPS) terpencil. Koneksi lewat satelit pun memungkinkan pengiriman data hasil pemungutan suara secara cepat ke pusat.
 Koneksi Internet berbasis satelit merupakan salah satu titik dalam arsitektur Nusantara 21. Visi Nusantara 21 adalah visi mewujudkan bangsa Indonesia sebagai masyarakat berbasis imu pengetahuan dan teknologi. Wahana yang digunakan untuk mencapai itu adalah keterhubu­ngan seluruh rakyat melalui infrastruktur Internet. Tentunya, satelit tak bisa sendirian dalam menanggung beban menghubungkan seluruh Indonesia. Pertama, hal itu tidak mungkin dilakukan karena satelit merupakan sebuah benda yang sangat mahal.
Bukan hanya “barang”-nya, biaya peluncuran dan operasional sebuah satelit tak bisa dibilang murah. Palapa D, satelit palapa terbaru dari Indosat yang meluncur 31 Agustus 2009, dikabarkan menghabiskan US$ 200 hingga 300 juta untuk penempatannya di orbit.

Karena harganya yang mahal itu, satelit kemudian akan digunakan lebih banyak untuk kepentingan komersial daripada untuk kepentingan idealis seperti menyatukan seluruh Indonesia.
Kedua, infrastruktur berbasis satelit saja tidak akan cukup untuk memenuhi dahaga koneksi Internet yang ada di seluruh penjuru Indonesia. Di sinilah dibutuhkan infrastruktur lain, seperti koneksi nirkabel (WiMax, RT/RW Net 2.4 Ghz, dan WiFi) yang berfungsi untuk menghubungkan ke pengguna akhir, juga infrastruktur tulang punggung lain seperti Palapa Ring.
Perhatikan namanya yang mirip? Ya, Palapa Ring memang memiliki “misi” serupa dengan Satelit Palapa, menyatukan seluruh penjuru nusantara. Bedanya, Palapa Ring adalah lingkar-lingkar koneksi berbasis kabel serat optik bawah laut de­ngan kapasitas besar. Rencananya, proyek ambisius ini akan dimulai pada akhir 2009.

Telkom 2 dan Palapa D
Memasuki abad 21, infrastruktur telekomunikasi Indonesia boleh dikatakan telah didominasi oleh dua pihak saja. Di satu sisi adalah PT Telekomunikasi Indonesia alias Telkom. Badan Usaha Milik Negara ini memiliki infrastruktur darat yang – bisa jadi – paling luas dan menyeluruh di Indonesia.
Telkom pun menjadi pewaris upaya Indonesia mempertahankan kedaulatannya di luar angkasa, dengan meluncurkan satelit Telkom 1 dan Telkom 2. Yang paling gress, tentunya, adalah satelit Telkom 2 yang meluncur pada November 2005.
Telkom 2 dibangun oleh Orbital, sebuah perusahaan Amerika Serikat, berdasarkan spesifikasi satelit Star-2 dari perusahaan itu. Awalnya, satelit ini akan diluncurkan pada November 2004, tetapi berbagai masalah teknis menerpa sehingga Telkom terpaksa mengundur peluncurannya hingga 2005. Satelit yang menggantikan Palapa B4 ini beroperasi pada frekuensi C-Band di titik 118o Bujur Timur. Satelit yang meluncur dari Kourou, Guyana ini diharapkan bisa beroperasi hingga 2020.
Lebih baru lagi dari Telkom 2 adalah satelit Palapa D dari Indosat. Satelit yang mewarisi penamaan Palapa ini akan menggantikan satelit Palapa C2 yang sudah mengudara sejak 1996 dan dijadwalkan untuk mengakhiri masa tugas pada 2011. Peluncuran Palapa D diwarnai de­ngan momen-momen menegangkan. Tepatnya, beberapa jam setelah peluncuran, Palapa D sempat dinyatakan gagal memasuki orbit. Roket Chang Zheng alias Long March 3B yang digunakan untuk meluncurkan satelit ini adalah roket yang pada awalnya dibangun tahun 1997. Artinya, usia roket itu telah melampaui 20 tahun.
Meski demikian, hal itu tidak berarti roket yang digunakan adalah “barang bekas”. Pasalnya, praktik menggunakan ulang roket adalah hal yang wajar dalam dunia luncur-meluncurkan satelit dan benda luar angkasa lainnya. Biaya besar yang dibutuhkan untuk membuat sebuah roket dari nol jelas menjadi salah satu faktor.
Roket CZ-3B yang digunakan dalam meluncurkan Palapa D telah melakukan 12 misi sebelumnya. Ini menjadikan misi Palapa D adalah yang ke-13. Namun, misi Palapa D merupakan pertama kalinya CZ-3B digunakan untuk menempatkan satelit pada ketinggian 50.000 km.
Tidak ada rincian yang dilepaskan ke publik mengenai masalah yang sempat terjadi pada Palapa D. Media lokal di China melaporkan keanehan terjadi pada tahap ketiga dari peluncuran roket, sedangkan pakar lain berpendapat satelit ini terlambat memasuki orbit yang ditentukan karena bobotnya yang mencapai 4,1 ton.

Menembak burung di udara
Dalam hal menyediakan layanan Internet, satelit memiliki beberapa peranan. Mulai dari multicast satu arah, layanan satu arah dengan terresterial return, dan juga layanan dua arah. Di bumi, penghubung langsung untuk komunikasi data dengan satelit yang kerap digunakan adalah VSAT (Very Small Apperture Terminal).
Pada tahun 2006, peneliti keamanan asal Indonesia, Jim Geovedi dan Raditya Iryandi, mendemonstrasikan bagaimana sebuah satelit bisa “dibajak”. Mereka menyebut kegiatan itu sebagai “Hacking a Bird in the Sky”. Bukan hanya menembus lapisan data di satelit, kedua peneliti itu mendemonstrasikan bagaimana mereka bisa menembus lapisan network dari satelit itu. Secara teoritis, serangan ke satelit seperti itu bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Bahkan, dalam presentasi mereka disebutkan, pembobolan satelit bisa dilakukan untuk mengambil alih kendali sebuah satelit secara penuh.
Peneliti lain di Inggris menemukan cara untuk membobol satelit dan membajak isi komunikasi yang memanfaatkan satelit itu. Ini termasuk siaran televisi, kiriman video dari reporter televisi di lapangan dalam kondisi belum diedit, hingga e-mail dan komunikasi Internet lainnya.
Adanya celah-celah keamanan terha­dap infrastruktur satelit tentu tak perlu menjadi penghalang bagi ambisi Indonesia untuk terus memanfaatkan teknologi tersebut. Justru ini menjadi pelajaran bahwa satelit pun tak lepas dari kemungkinan bahaya keamanan dan oleh karena itu perlu tetap dijaga.

Slot yang hilang
Upaya Indonesia mempertahankan kedaulatannya di luar angkasa tidak selalu mulus. Kasus yang sempat mencuat terjadi pada tahun 2007 dalam insiden yang dikenal di sebagian kalangan sebagai “salah asuhan”.
International Telecommunication Union (ITU), sebuah lembaga otoritas telekomunikasi dunia, menetapkan slot orbit bagi satelit yang digunakan oleh setiap negara di dunia. Termasuk, dalam hal ini, adalah slot orbit yang boleh digunakan oleh Indonesia.

INFO
Satelit Palapa dari Masa ke Masa

Seri A
Palapa A1: 8 Juli 1976
Palapa A2: 3 Maret 1977
Seri B
Palapa B1: 6 Juni 1983
Palapa B2: 3 Februari 1984 (Gagal orbit)
Palapa B2P: 20 Maret 1987
Palapa B2R: 13 April 1990 (Palapa B2 yang diluncurkan ulang)
Palapa B4: 13 Mei 1992
Seri C
Palapa C1: 1 Februari 1996 (baterai bermasalah)
Palapa C2: 16 Mei 1996
Seri Telkom
TELKOM-1: 21 Agustus 1999
TELKOM-2: 2 November 2005
Seri D:
Palapa D: 31 Agustus 2009 (dimiliki oleh Indosat)

Palapa D Detik-detik peluncuran roket Long March 3B yang “menggendong” Palapa D menuju orbit 113o BT.
Pada 2007, pemerintah Indonesia dikejutkan dengan hilangnya hak penggunaan Indonesia terhadap tiga slot orbit. Tepatnya, slot orbit yang “lepas” ada di 107,7o Bujur Timur, 113o BT, dan 150,5o BT. ITU ketika itu memutuskan Indonesia tidak lagi berhak menggunakan tiga slot tersebut.
Insiden ini dikenal sebagai insiden “salah asuhan” karena slot 150,5o BT merupakan slot yang tidak juga dimanfaatkan meskipun telah dialokasikan. Slot ini adalah milik perusahaan Indonesia bernama Satelindo yang, pada 2007, telah melebur ke dalam Indosat.
Ketika itu Indosat dituding telah melakukan “salah asuhan” dengan tidak me­manfaatkan ataupun berencana memanfaatkan slot tersebut. Hal ini terutama karena Indosat yang dianggap lebih fokus dalam menggelar layanan seluler. Setelah melalui berbagai proses, delegasi Indonesia dalam konferensi ITU di bulan November 2007 berhasil meyakinkan lembaga itu bahwa ketiga slot yang ada akan di­manfaatkan dengan baik.
Disebutkan, pada saat itu, ketiga slot akan diisi oleh beberapa satelit berikut ini: Indostar-1A di 107,7o BT, Palapa-C1 di 113o BT, dan Palapa-C4 di 150,5o BT. Realisasinya memang agak sedikit melenceng dari rencana semula. Pada 16 Mei 2009, Satelit Indostar II milik PT Media Nusantara Citra Sky Vision akhirnya diluncurkan dari Kazakhstan. Satelit ini menempati salah satu orbit “salah asuhan” tersebut, yaitu 107,7o BT.
Kemudian, orbit 113o BT memang akhirnya ditempati oleh satelit Palapa. Namun, namanya bukan Palapa C1 seperti laporan pada ITU, melainkan Palapa D yang meluncur 31 Agustus 2009. Sedangkan posisi 150,5o BT rencananya akan diisi dengan satelit Telkom 3 yang merupakan kerja sama Telkom dengan operator lain. Satelit tersebut dipersiapkan untuk meluncur pada tahun 2011.
Ambisi Indonesia di luar angkasa mungkin baru sebatas menempatkan satelit, masih jauh dari negara lain yang sudah mengirimkan warga negaranya ke luar angkasa. Namun paling tidak, bertenggernya “burung-burung” itu bisa membantu mewujudkan ambisi lainnya yang tak kalah bergengsi, mempersatukan seluruh nusantara dalam infrastruktur Internet.

Satu hal yang membanggakan bahwa putra –putri bangsa akhirnya bisa membuat sendiri sebuah satelit yang diberi nama LAPAN-TUBSAT. LAPAN-TUBSAT adalah sebuah satelit mikro yang dikembangkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bekerja sama dengan Universitas Teknik Berlin (Technische Universität Berlin; TU Berlin). Wahana ini dirancang berdasarkan satelit lain bernama DLR-TUBSAT, namun juga menyertakan sensor bintang yang baru. Satelit LAPAN-TUBSAT yang berbentuk kotak dengan berat 57 kilogram dan dimensi 45 x 45 x 27 sentimeter ini akan digunakan untuk melakukan pemantauan langsung situasi di Bumi seperti kebakaran hutan, gunung berapi, banjir, menyimpan dan meneruskan pesan komunikasi di wilayah Indonesia, serta untuk misi komunikasi bergerak.

LAPAN-TUBSAT membawa sebuah kamera beresolusi tinggi dengan daya pisah 5 meter dan lebar sapuan 3,5 kilometer di permukaan Bumi pada ketinggian orbit 630 kilometer serta sebuah kamera resolusi rendah berdaya pisah 200 meter dan lebar sapuan 81 kilometer.
Manuver attitude ini dilakukan dengan menggunakan attitude control system yang terdiri atas 3 reaction wheel, 3 gyro, 2 sun sensor, 3 magnetic coil dan sebuah star sensor untuk navigasi satelit. Komponen-komponen inilah yang membedakannya dengan satelit mikro lain yang hanya mengandalkan sistem stabilisasi semi pasif gradien gravitasi dan magneto torquer, sehingga sensornya hanya mengarah vertikal ke bawah.
Sebagai satelit pengamatan, satelit ini dapat digunakan untuk melakukan pemantauan langsung kebakaran hutan, gunung meletus, tanah longsor dan kecelakaan kapal maupun pesawat. Tapi pengamatan banjir akan sulit dilakukan karena kamera tidak bisa menembus awan tebal yang biasanya menyertai kejadian banjir.
Fasilitas store dan forwardnya dapat digunakan untuk misi komunikasi dari daerah rural yang cukup banyak di Indonesia, selain untuk misi komunikasi data bergerak. Karena catu dayanya terbatas (5 buah baterai NiH2 berkapasitas 12 Ah), satelit dilengkapi mode operasi hibernasi. Saat mode itu diaktifkan, hanya komponen data handling, unit telecommand dan telemetri yang tetap beroperasi untuk memastikan perintah tetap dapat diterima dari stasiun bumi.
Proyek satelit mikro ini disetujui pada tahun 2003 dan awalnya direncanakan akan diluncurkan pada Oktober 2005, namun peluncurannya ditunda akibat muatan utama roket Carthosat-2 yang akan membawa LAPAN-TUBSAT — LAPAN-TUBSAT adalah salah satu dari empat muatan roket tersebut — masih belum selesai disempurnakan. LAPAN-TUBSAT akhirnya berhasil diluncurkan pada 10 Januari 2007 dari Pusat Antariksa Satish Dhawan di India. Dan sekarang LAPAN juga sedang membuat 2 satelit lagi dan sedang mengembangkan teknologi roket luncur yang diber nama SLV (Satellite Launch Vehicle (SLV) dan dan direncanakan dapat diluncurkan pada 2012.
Dan yang paling heboh satelit ini akan di luncurkan dengan roket buatan anak negeri..Roket RX-520 buatan ASLI LAPAN....

Seandainya saja ada seorang pejabat tinggi di Indonesia, mungkin dalam pemerintahan baru di 2010 ini, yang akan berkata, bagaikan Sumpah Palapa versi 2.0: Jika seluruh pelosok nusantara sudah tersambung ke Internet, baru saya akan mencicipi lagi kenikmatan dunia.
Masalahnya, siapa yang berani bersumpah..?????
read more...

15 TIPS DALAM MENDOWNLOAD VIDEO

Terdapat banyak film di internet. Namun apakah menontonnya berarti melanggar hukum? Kami menunjukkan, bagaimana cara mendapatkan blockbuster, tentu saja secara legal.

1. Hati-hati dengan film-film yang beredar secara ilegal
Menonton film layar lebar melalui situs kino.to, menurut lembaga hak cipta, dianggap sebagai pelanggaran, namun tidak juga dapat dikenai sangsi hukum.  Para ahli hukum masih mempermasalahkan, apakah hal tersebut diperbolehkan, mengingat di situs tersebut memang tersedia salinan film secara ilegal. Entah legal apa tidak, tapi yang pasti kita harus membayar abonemen untuk itu. Terserah Anda!


2. Film-film legal di internet
Selain ada begitu banyak tawaran yang ilegal, ada juga beberapa situs online yang menyediakan layanan video (film) secara legal, contohnya maxdome, videoload, iTunes atau Video Buster. Adapun kualitas gambarnya hampir sama dengan DVD. Pada beberapa provider, kita dapat melakukan streaming gambar di monitor per set-top-box melalui WLAN. Harganya tidak jauh berbeda dengan video orisinil, sekitar 2 sampai 4 Euro.

3. Blockbuster gratis
Bagi yang tidak mau mengeluarkan uang, tetapi juga tidak mau menonton film secara ilegal, maka dapat memanfaatkan provider-provider untuk video gratis. Anda dapat mengaksesnya secara gratis melalui www.maxdome.de dan free.videoload.de, juga situs seperti movies.msn.de atau videothek.vodafone.de. Film-film yang ada biasanya bukan film-film baru, akan tetapi tetap saja banyak juga orang mendapatkan film bagus seperti „Good Will Hunting“.


4. Sedikit film, banyak seri
Beberapa provider atau distributor film menyediakan blockbuster secara online hanya untuk  jangka waktu pendek. Kemudian mereka menariknya kembali, mungkin selama 2 tahun tidak dapat diakses lagi secara online. Tips: melalui www.videoload.de Anda dapat memilih seri-seri film yang baru setelah launch di Amerika. Di Jerman sendiri dapat diakses melalui www.myspass.de, rtlnow.de atau www.voxnow.de.


5. Video lanjutan yang praktis untuk firefox
Tidak selalu mungkin menonton video melalui mozilla. Hal ini karena Anda harus melewati portal berbayar yang hanya berlaku bagi internet explorer di mana terdapat sistem DRM (Digital Rights Management).
Untuk memungkinkannya, Anda harus menginstal firefox, karena di sini terdapat fitur add-on praktis seperti Greasemonkey, yang dapat didownload secara gratis melalui http://www.addons.mozilla.org. Anda akan terhubung dengan www.userscripts.org.  Dengan begitu kelanjutan video secara praktis dapat Anda nikmati sehingga Anda dapat lebih nyaman menontonnya. Hal ini juga berlaku untuk mediatek seperti ZDF, filehoster seperti Youload dan Archiv.to atau situs-situs video seperti YouTube.
Secara otomatis akan muncul hyperlink (skrip) pada situs tersebut, misalnya muncul buttons, di mana Anda dapat menentukan sendiri besar-kecilnya YouTube Player sesuai dengan keinginan.

6.Menangani pemblokiran koneksi
Memang menjengkelkan apabila pada wesite berbahasa inggris seperti www. nbc.com Anda tidak boleh mengakses tayangan atau serial dari suatu film Hambatan ini muncul karena IP Anda terbentur masalah Geo Coding. Anda dapat mengatasi masalah ini dengan program-program seperti Hot Spot Shield atau Proxy. Menurut ahli hukum Christian Solmecke, jenis akses semacam ini masih dipertanyakan: dilarang atau tidak. Oleh karena pihak provider mayorits berasal dari Amerika, maka di sini hukum jerman tidak berlaku (tak tersentuh).


7. Membuka mediatek dari ZDF, ARD & Co.
Beberapa stasiun TV menyediakan layanan siaran via internet, walaupun seringkali hanya dalam durasi yang singkat. Mereka memiliki program untuk membuat media player VLC menjadi sebuah video recorder dan merekam beberapa film yang sedang online. Dalam hal ini Anda memerlukan URL yang tepat dari video tersebut. Pada source code jarang terdapat URL, maka Anda harus membuka Shareware URL Snooper, yang dapat diperoleh melalui www.donationcoder.com  yang berlaku (sebagai uji coba) selama 30 hari.
Apabila Anda menyalinnya sekarang pada VLC melalui fitur >>Media|Convert/Save|Network<< , maka mesin ini akan menyimpan film tersebut. Tentu saja ini tidak akan berfungsi bagi konten yang dilindungi dengan DRM, melainkan hanya pada beberapa situs video gratis. Perhatian: Download yang Anda lakukan hanya diperbolehkan untuk kepentingan pribadi.

8. Menonton Bundesliga secara live
Hati-hati dengan tayangan bundesliga via tool seperti Sopcast, karena streaming yang ada bersifat illegal (menggunakan teknik P2P). Hal ini tentunya dilarang. Berbeda halnya dengan www.justin.tv. Di sini Anda hanya memerlukan browser. Alternatif lain yang lebih baik: Anda dapat mengakses seluruh siaran radio secara legal dan gratis melalui www.90elf.de.


9. YouTube de luxe
Youtube merupakan video portal nomor satu. Mayoritas klip dapat diakses melalui situs ini. Kini orang punya pilihan: ingin sekedar menonton atau memang karena memanfaatkan fungsinya. Ada juga situs yang lebih canggih dan berdaya cakup luas: www.idesktop.tv. Situs ini menampilkan banyak sekali klip youtube, tentunya harus melakukan registrasi terlebih dahulu secara gratis. Hasil download dapat ditambahkan ke playlist, atau dikonversi dalam format mov atau AVI.

10. Tidak perlu searching lama

Google memang merupakan search engine terbaik. Tetapi dalam urusan pencarian video ada beberapa situs yang lebih unggul. Melalui www.truveo.com Anda dapat memilih kata kunci berdasarkan provider video dan kategori seperti sport atau entertainment. Yang tidak kalah menarik: Situs clipclub.video.msn.de menyuguhkan video-video atas konsep mind mapping.

11. Program-program TV via internet, tanpa menggunakan TV-card
Anda tidak lagi memerlukan tv card atau DVB-T stick untuk melihat ARD atau ZDF dari komputer. Anda dapat melakukan streaming secara gratis melalui website zattoo.com secara online. Adapun stasiun televisi yang menyediakan kemudahan seperti ini antara lain stasiun negeri atau swasta seperti DSF, Das Vierte atau DMAX. Anda tidak perlu menggunakan software melainkan cukup melalui browser. Layanan TV melalui zattoo ini begitu praktis saat Anda bepergian atau melakukan perjalanan jauh. Anda cukup menggunakan jasa web. Dengan beberapa kali klik, tayangan TV pun akan muncul di layar notebook Anda di kamar hotel. Tapi sayang sekali situs ini hanya berlaku di Jerman, Denmark, Prancis, Inggris, Spanyol dan Swiss. Zattoo mengetahui keberadaan Anda melalui IP Anda. Dari sini Zattoo juga secara otomatis akan mengirimkan link/kanal. Tentu saja provider dari suatu negara setempat memiliki hak-hak tertentu atas link ini.
Apabila Anda tidak mau mengakses proxy Jerman, Anda dapat memanfaatkan zattoo entah di Jerman atau di Swiss terutama ketika Anda sedang berlibur untuk bermain ski di negara ini. Di sana Anda dapat menerima lebih banyak lagi stasiun televisi swasta.


12 Menyimpan siaran tv dan film
Apabila video recorder Anda di gudang telah usang, sedangkan Anda masih ingin sekali menyimpan (save) acara tv favorit Anda, maka sudah barang tentu bantuan dari layanan online www.onlinetvrecorder.com sangat diharapkan. Selain gratis, website ini juga mudah diakses: cukup verifikasi account, pilih film, dan setelah itu Anda langsung bisa mendownloadnya. Sebuah film (fiksi) biasanya memiliki kapasitas 1GB. Setelah proses download, Anda masih harus mengkonversi data dari format otrkey ke dalam bentuk DivX-File. Untuk itu diperlukan tool (Multidecoder) yang telah disediakan oleh provider yang ada, tentu saja secara gratis. Mungkin butuh sekitar beberapa detik dalam proses konversi ini, untuk selanjutnya dapat diputar kapanpun Anda mau.


13 Mengedit video dari internet
Mengedit itu mudah, apakah Anda mendownload video dari Youtube atau menyimpannya dengan bantuan online video recorder, entah  trailer atau bahkan iklan. Dengan open source tool seperti VirtualDub (virtualdub.org) Anda bisa melakukannya dengan efisien. Jika Anda belum menginstall Codec XviD, maka Anda harus klik www.xvid.org. Anda dapat men-drag film-film ke window untuk diedit: misalnya memberi tanda pada film, menghilangkan part yang tidak perlu dll.
Semua ini dapat Anda lakukan dengan mengikuti menu yang ada, contohnya menu Edit, Video, Audio, Direct Stream Copy. Ini berarti, Anda telah menghemat kapasitas memori komputer Anda melalui proses konversi sehingga data yang Anda dapatkan adalah data yang telah rampung.


14 Mengkonversi dan melakukan burning untuk film-film online
Apabila Anda mentransfer sebuah film online ke komputer ,mungkin Anda mengkhawatirkan kapasitas hard disk yang ada. Apa yang dapat Anda lakukan adalah mem-burning film (dari berbagai format) tersebut dengan software gratis (DVD Converter) melalui www.chip.de. Misalkan data (video) tersebut mempunyai format tertentu yang tidak bisa diproses oleh tool ini, maka mintalah bantuan Freeware Super (www.erightsoft.com).
Ini merupakan allround converter, yang sanggup mengkonvert video dari format apapun, bahkan dapat mengkonvert videoclip ke dalam bentuk MP3 file.

15. Video web di TV
Di kompleks perumahan seringkali kita melihat kabel-kabel yang menyilang untuk menghubungkan komputer dengan TV, hal seperti ini dianggap nyaman. Dengan bantuan Fritzbox 7270, FritzWLAN USB Stick dan Firmware yang dapat diakses gratis melalui www.avm.de/labor, maka Anda dapat mengatur WLAN adaptor menjadi streaming stick. Ini masih harus Anda sambungkan dengan pesawat TV melalui USB. Format file dapat berupa JPEG, MP3 atau AVI dari komputer. Apabila Anda tidak memiliki USB-Port pada pesawat TV, maka dapat memanfaatkan HD-Center dengan HDMI-Port melalui mediaplayer “WDTV Live” (harganya sekitar 85 Euro), dimana Anda dapat menambahkan media perekam eksternal melalui USB. Anda juga dapat mengaktifkan WLAN.
read more...

Google Akan Satukan Android & Chrome

Google terbukti telah sukses menghadirkan sistem operasi Android di perangkat genggam, malahan dalam waktu lama lagi mereka juga akan merilis OS Chrome yang ditujukan untuk netbook.

Salah seorang eksekutif Google mengatakan strategi mereka merilis sistem operasi yang berbeda antara di handset dan komputer masih akan baik-baik saja, meskipun potensi kebingungan di antara para pengembang dan pembeli untuk akan terjadi dalam jangka panjang. Melihat hal tersebut, Google mempunyai startegi baru untuk menyatukan keduanya.

"Seiring waktu, hal ini (Android dan OS Chrome) harus bersatu," kata Vic Gundotra, Vice President of engineering Google, seperti dikutip Devx, Senin (24/5/2010).

"Chrome adalah bagian besar dari strategi kami untuk membuat Web lebih kuat. Tapi, kami juga tidak bisa melupakan Android yang telah menata kesuksesan di ponsel cerdas," tambahnya.

Gundotra menambahkan, dalam beberapa penggabungan dari Android dan Chrome akan terlihat dalam perangkat TV Google baru saja diumumkan akan keluar musim gugur ini. Google TV menggunakan OS Android namun bergantung pada browser Chrome untuk berselancar di Web.

Kendati demikian dia tidak membeberkan lebih jauh kapan realisasi peleburan Android dan Chrome akan terwujud. Termasuk akan seperti apa konsep nantinya.
 
sumbernya 
read more...

Program Diskon untuk Warnet Berlanjut

Program peduli warnet yang dicanangkan Microsoft sejak beberapa tahun terakhir untuk memberdayakan usaha kecil menengah kembali dilanjutkan. Program yang diberi nama War-X tersebut menyediakan software legal buatan Microsoft dengan harga diskon gede-gedean dan solusi untuk mendukung bisnis warnet.  

Pengusaha warnet yang memenuhi persyaratan bisa membeli lisensi Microsoft asli dengan harga khusus dengan diskon 90 persen untuk harga Microsoft Office dan diskon sekitar 70 persen untuk Microsoft Windows. Tidak hanya itu, pembayaran bisa dilakukan secara kredit dari 3,6, atau 12 bulan.

Bahkan, warnet yang mendapatkan program ini mendapatkan keuntungan lain secara cuma-cuma. Misalnya, software billing yang terintegrasi dengan sistem pembayaran ke bank, solusi penghematan listrik, asuransi kebakaran dan perampokan, mosul toko musik online untuk melayani jasa penjualan musik digital, mosul penjualan pulsa elektronik, dan pengursan SIUP (surat izin usaha perdagangan).

Dalam program ini Microsoft Indonesia menggandeng GENiD (PT Generasi Indonesia Digital) sebagai partner yang menjalankan implementasinya. GENiD adalah perusahaan yang bergerak dibidang TI, sebagai penyedia jasa Internet, network dan sistem aplikasi bagi korporasi. Program Peduli Warnet yang akan berlangsung hingga bulan Juni 2011.

Program Peduli Warnet merupakan keberlanjutan dan pengayaan dari program yang telah diluncurkan sebelumnya dimana Microsoft bekerjasama dengan jaringan Multiplus memberikan skema finansial baru untuk lisensi Microsoft Office dan beberapa aplikasi lainnya yang ditambah dengan akses E-Learning (Microsoft E-Learning Courses/MELC).

sumbernya
read more...

Yahoo Beli Jejaring Sosial Made in Indonesia

Siapa bilang aplikasi buatan asli Indonesia tidak bisa bersaing dengan produk buatan luar negeri, khususnya Amerika Serikat. Dan Koprol.com, sebuah layanan jejaring sosial asli Indonesia membuktikannya!

Layanan jejaring sosial berbasis Global Postioning System (GPS), mirip seperti Foursquare, secara resmi dibeli oleh Yahoo yang berbasis di negeri Paman Sam.

"Di masa depan orang akan semakin bergantung pada perangkat handset untuk berkomunikasi dan mengakses internet. Hal ini terjadi terutama terjadi di pasar negara berkembang di mana kami memperkenalkan Yahoo," kata Yvonne Chang, VP & Managing Director Yahoo Asia Tenggara, saat konferensi pers, di FX Cone, Jakarta, Selasa (25/5/2010).

Ditambahkan olehnya, Koprol memungkinkan orang untuk terhubung dan berbagi foto, serta berbagi ulasan dan informasi tambahan tentang lokasi secara real-time dengan hanya menggunakan browser di ponsel mereka.

"Koprol ini dirancang secara unik untuk ponsel dan dalam waktu setahun telah membangun basis pengguna yang kuat. Akuisisi Yahoo sebagai perusahan dan teknologi skala global, dapat mempercepat pertumbuhan di Indonesia serta memperkenalkan layanan untuk pasar-pasar baru lainnya," tambah Chang.

Untuk saat ini, aplikasi Koprol segera dapat diakses dalam halaman Yahoo mobile Indonesia. Tapi tidak menutup kemungkinan, Yahoo akan memperkenalkanya di halaman depan Yahoo Internasional.

Sayangnya, Chang enggan membeberkan lebih jauh berapa nilai akuisisi yang diberikan Koprol agar menjadi satu bagian dari perusahan Yahoo.
 
sumbernya 
read more...