Selasa, 24 Mei 2011

Waktu Yang Tepat Tambah Anak.


PUNYA satu anak belum cukup menyempurnakan kebahagiaan rumah tangga Anda? Boleh-boleh saja bila Moms berniat menambah momongan, tapi pikirkan beberapa pertimbangannya.

Menambah momongan jelas bukan hanya urusan menambah jumlah anggota keluarga untuk meramaikan istana Anda. Ada beban moral dan tanggung jawab yang harus siap ditunaikan orangtua, salah satunya memberi perhatian dan kasih sayang.

“Saat anak bertambah, kita harus membagi cinta yang jumlahnya terbatas. Memang, kita harus sadari bahwa menambah anak berarti menambah energi dan cinta,” kata Anna Ariani Surti Psi, usai media briefing “Inovasi Terbaru Frisian Flag Susu Cair Tepat Usia” di FCone fX, Jakarta, Selasa (10/5/2011).

“Berikan cinta yang sama besar. Penting untuk orangtua mengkalilipatkan cinta. Kalau anak 1, maka cinta Moms minimal harus dua; untuk anak dan pasangan. Kalau anak dua, minimal harus tiga kali lipat. Untuk pasangan jelas perlu, karena cinta yang terbangun di antara orangtua akan dilihat oleh anak,” imbuhnya.

Setelah siap dengan “amunisi” cinta, pertimbangan tepat lainnya menjadi landasan orangtua sebelum mewujudkan keinginan menambah anak. Pertama, jarak usia anak.

“Kalau rentang usianya kurang dari dua tahun, jangan bebankan tanggung jawab bahwa dia harus menjaga adiknya. Dia masih butuh kasih sayang. Jarak dua tahun enggak bisa kita katakan kakak-adik, tapi lebih ke teman baik,” tambah wanita yang akrab disapa Nina ini.

“Jarak empat tahun, kita mulai bisa mengharapkan si kakak membantu. Nah, jarak 6-7 tahun, anak sudah besar dan lebih mengerti ketika kita berikan tanggung jawab tambahan, misalnya minta tolong jagain adiknya. Ini bisa menjadi salah satu cara mendidik tanggung jawab kepada anak,” ujarnya.

Pertimbangan berikutnya, ditambahkan Nina, adalah finansial dan waktu. Tak kalah penting adalah persiapan mental dan kemampuan komunikasi orangtua kepada anak, terutama pada tahap memberi pemahaman anak soal kehadiran adiknya.

“Dorong anak untuk bicara, mengungkapkan perasaan, pikiran, dan ide-idenya yang tersirat. Masalah komunikasi biasanya dialami pasangan mudah yang tidak siap punya anak. Masing-masing masih bergelut dengan diri sendiri, dan di saat bersamaan harus memahami kebutuhan anak. Punya anak, orangtua harus siap mental,” katanya.

Dan ketika anak kedua dan seterusnya hadir, apa yang harus dilakukan orangtua? “Bedakan stimulasi yang disesuaikan dengan kemampuan anak, seperti memberi susu untuk usia 1-6 tahun akan berbeda untuk usia 7-12 tahun. Kemudian, bedakan pendekatan emosional. Tiap anak pasti pernah marah atau sedih, tapi orangtua harus bisa memberikan penanganan berbeda yang disesuaikan dengan usia dan kebutuhan mereka,” sarannya.
read more...

Manfaat Dari Sunat Dari Sisi Medis.


SAAT pertumbuhan tubuh anak berusia 12 tahun lebih kecil dan kurang tinggi dari teman-temannya, tentu terbesit dalam pikiran Moms, "Apakah harus disunat dulu, baru pertumbuhanya lebih cepat?"

Mengenai hal itu, Dr Catur S. Sutisna, Sp.B.,Sp.BA dari RSPAD Gatot Subroto memberikan penjelasannya.

Anggapan kalau anak setelah disunat kemudian badannya akan tumbuh menjadi cepat besar adalah tidak benar. Itu hanya mitos! Perkembangan dan pertumbuhan seorang anak tidak berhubungan langsung dengan sunat.

Faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah hormon pertumbuhan, gizi, dan keturunan. Hanya faktor kebetulan saja kalau misalnya anak disunat pada umur 12 tahun lalu dia menjadi cepat besar, karena memang bertepatan dengan masa pertumbuhan.

Jadi bukan semata-mata karena sunat. Kalau ingin tubuh anak cepat tinggi perhatikan gizi yang diasup anak, keturunan, olahraga, dan anak jangan dibebani membawa barang – barang berat misalnya kebiasaan membawa tas di punggung, karena dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang punggung.

Yang harus diperhatikan orangtua jika ingin menyunat anak yang sudah duduk di bangku sekolah dasar adalah persiapkan mental anak.

Manfaat Sunat

Sebenarnya, sunat dapat dilakukan mulai usia bayi baru lahir sampai kapanpun. Bagi laki-laki muslim memang diwajibkan sunat. Namun, kaum adam non muslim pun juga merasa perlu melakukan sunat karena alasan kebersihan dan kesehatan, seperti:

1. Dapat mencegah timbulnya kanker penis. Pada orang yang tidak disunat, smegma (kotoran) yang keluar dari pangkal kepala penis akan tertimbun di bawah preputium. Jika ada kotoran pada kulit kepala penis dikhawatirkan mengakibatkan iritasi kronik sehingga perilaku sel di sekitarnya akan berubah menjadi ganas (karsinogenik) yang pada akhirnya memicu timbulnya kanker penis.
2. Kebersihan terjamin. Jika lubang penis tidak tertutup kulit (preputium), dan di antara preputium dan gland penis (kepala penis) tidak ada kotoran, buang air kecil menjadi lancar sehingga dapat menghindari infeksi saluran kemih.
3. Sunat juga dapat mencegah penularan penyakit HIV, sifilis, atau pun penyakit kelamin lainnya.
read more...

Ibu Hamil Di Larang Konsumsi Kafein ?


BUKAN baru-baru ini saja kafein dikenal masyarakat luas. Sejak zaman batu, manusia sudah mengenal kafein. Manusia zaman batu percaya bahwa kafein adalah zat yang dapat meringankan rasa lelah, merangsang kesadaran dan memperbaiki suasana hati. Mereka mengonsumsi kafein dengan cara mengunyah langsung bagian-bagian tertentu tanaman sumber kafein seperti biji, bagian ranting, dahan, daun, atau bagian tanaman lainnya.
Kafein tak lain ialah senyawa kimia golongan alkaloid. Memiliki bentuk kristak dan rasa yang pahit. Tak salah bila kafein sangat identik dengan kopi. Pasalnya, kafein pertama kali ditemukan memang pada biji kopi oleh seorang kimiawan dari Jerman pada tahun 1819.

Sejatinya senyawa kafein merupakan senyawa alamiah yang banyak terdapat pada tanaman bahan pangan. Seperti daun teh, buah kola, guaranina, dan mate. Pada tanaman asalnya, kafein sebenarnya bukanlah bagian dari bahan makanan atau minuman yang bisa dikonsumsi. Pada tanaman-tanaman bahan pangan tersebut, kafein berperan sebagai pestisida alamiah. Kafein akan menghalau serangan hama. Serangga-serangga yang merusak tanaman tersebut akan lumpuh dan akhirnya mati.

Karakter kimiawi lainnya dari kafein adalah kafein bersifat psikoaktif. Mampu merangsang sistem kerja pusat saraf pada manusia. Sifat kafein inilah yang kemudian banyak dimanfaatkan oleh manusia. Banyak orang mengonsumsi kafein supaya tidak mengantuk.

Lalu mengapa kafein kurang baik untuk ibu hamil? Larangan ini berhubungan dengan sifat psikoaktif kafein. Menurut dr Cepi Teguh Pramayadi SpOg, kefein akan menyebabkan denyut jantung meningkat dan juga efek diuretika.

“Kafein menimbulkan efek peningkatan denyut jantung ibu dan efek diuretik atau sering berkemih. Hal ini menyebabkan rasa berdebar dan dehidrasi,” jelasnya.

Kafein yang dikonsumsi akan merangsang sistem saraf pusat untuk bekerja ekstra. Pada jam-jam dimana pusat saraf beristirahat sekalipun, sehingga sitem saraf pusat mebutuhkan suplai oksigen yang ekstra pula. Akibatnya, jantung harus bekerja keras untuk memompa darah lebih kencang, sehingga denyut jantung terasa lebih cepat.

Sering kali ibu hamil merasa dirinya mengalami insomnia. Susah tidur setelah mengonsumsi kafein. Kafein ini juga sangat cepat merangsang produksi asam lambung, sehingga cukup berpotensi menimbulkan masalah bagi wanita yang memiliki riwayat peradangan lambung.

Kafein ini juga, sambung dr Cepi, memengaruhi plasenta. Beberapa ahli mengatakan bahwa kafein dapat menembus lapisan plasenta. Karena kafein  tidak mudah dicerna oleh sistem metabolisme janin yang belum berkembang, kafein ini akan menyebabkan plasenta mengalami vasokonstriksi. Plasenta akan mengecil. Dan ini menyebabkan suplai darah yang kaya oksigen dan makanan berkurang.

“Hal ini akan berpengaruh pada pembuluh darah plasenta yang mengalami vasokonstriksi atau mengecil sehingga suplai oksigen dan makanan dari ibu ke bayi berkurang,” ujarnya.

Kondisi ini jelas merugikan janin karena plasenta adalah akses utama suplai makanan dari ibu ke bayi. Kalau makanan atau oksigen untuk janin berkurang akibat penyempitan itu, akan muncul dampak buruk terhadap janin.

Dampak buruk pertama, menurut dr Cepi, adalah bila suplai oksigen dan makanan kepada bayi berkurang, otomatis perkembangan bayi terhenti. Pada kondisi ini, tubuh sang ibu tidak akan dapat mempertahankan keberadaan janin dalam kandungan.

“Ibu hamil bisa mengalami keguguran atau lahir prematur,” katanya.

Berikutnya adalah kelainan pada janin. Di sini terjadi pertumbuhan janin yang terhambat. “Kelainan pada bayi tidak spesifik karena kafein tidak punya efek karsinogenik. Jadinya bisa ke pertumbuhan janin yang terhambat,” sambung dr Cepi.

Bentuk dari pertumbuhan yang terhambat ini pun bisa bermacam-macam. Salah satu contoh yang disebutkan dalam berbagai literatur adalah testis yang tidak turun. Menurut dr Cepi, kelainan ini pada gilirannya bisa menimbulkan keracunan saat menentukan jenis kelamin bayi. Mengingat testis pada bayi tidak tampak seperti pada kebanyakan testis pada bayi laki-laki.

“Ya, jadi testisnya masuk ke dalam rongga panggul. Jadi, kesan pertama pada jenis kelamin terlihat seperti jenis kelamin perempuan,” jelasnya.

Beberapa sumber juga menyebutkan, risiko lain bisa terjadi pada bayi bila sang ibu mengonsumsi kafein saat hamil. Meskipun bayi lahir selamat, berat badan bayi akan sangat rendah.

Kalau begitu, kafein tidak boleh dikonsumsi sama sekali? Sejauh ini terpenting adalah perhatikan berapa kadar kafein yang terkandung di dalamnya,” terangnya.

Sumber kafein bermacam-macam. Sumber utama kafein berasal dari biji kopi. Per cangkir kopi terkandung kafein rata-rata 40-100 mg. Sumber kafein lain adalah daun teh, cokelat, dan sejumlah minuman ringan seperti kola. Sumber-sumber tersebut mengandung kafein dengan kadar yang berbeda-beda. Dan ini yang harus diketahui.

Menurut dr Cepi, beberapa jenis minuman yang mengandung kafein tinggi sebaiknya dihindari saat hamil. Namun ada juga yang kadarnya masih bisa ditoleransi.

“Contohnya black coffee. Itu kadarnya 425 mg, kopi susu 245 mg, sehingga kopi sangat tidak dianjurkan. Teh juga ada kafeinnya. Tapi karena kadarnya hanya 32 mg, jadi masih boleh dikonsumsi,” tutupnya.
(Genie/Genie/tty)
read more...

Jangan Sering Gunakan Plastik Sekali Pakai Jika Ingin Sehat


KEINGINAN anak-anak untuk jajan memang sulit dihentikan. Sekali permintaan jajannya ditolak, anak akan merengek seharian dan Moms pun terpaksa mengalah. Tapi coba perhatikan, kemasan plastik sekali pakai (kantung plastik) lebih sering digunakan untuk mengemas makanan atau minuman seperti jus, yang justru mengancam kesehatan sang anak.

"Kemasan berbasis plastik disukai karena berbagai manfaat positif. Bagi sebagian besar masyarakat, penggunaan plastik sekali pakai dianggap lebih praktis, kalau sudah habis tinggal buang. Nah, mereka tidak sadar jika dalam 1 kg sampah plastik dapat menghasilkan 6 kg gas Co2 dan sampah plastik terurai dalam waktu yang cukup lama, yakni 500 tahun. Bayangkan polusi dan permasalahan lingkungan yang dihasilkan sampah plastik," tutur Ir Yadi Haryadi MSc, Dosen Ahli Pangan & Wadah IPB yang ditemui di acara “Aku Anak Sehat” oleh Tupperware di Wisma Serba Guna Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan, Kamis (5/5/2011).

Yadi Haryadi menjelaskan bahaya menggunakan kantung plastik untuk mengemas makanan.

"Kita juga sangat rentan terkena penyakit berbahaya seperti kanker jika terus-menerus menggunakan kantung plastik untuk mengemas bakso atau mi ayam yang panas. Lebih baik makan di tempat menggunakan mangkuk keramik atau membawa rantang ‘stainless steel’ sendiri. ‘Stainless steel’ termasuk material yang antibakteri dan kuman," jelasnya.

Ditambahkan juga penjelasan pentingnya menggunakan wadah kemasan yang bermutu dan memang diperuntukkan untuk makanan.

"Daripada membiarkan anak jajan yang kita tidak tahu apa bahan dasarnya dan bagaimana proses pembuatannya, lebih baik Moms menyiapkan sendiri bekal makan siang untuk anak. Yakni, makanan yang sehat dan bergizi dengan cara pengolahan makanan yang lebih sedikit tersentuh bahan kimiawi, lalu dikemas dengan kemasan plastik yang aman dan bermutu. Kemasan plastik yang dapat digunakan kembali," tuturnya.

Yadi Haryadi pun menjelaskan cara memilih wadah makanan yang sehat bagi seluruh anggota keluarga, terutama anak.

"Pilih wadah plastik yang aman dan memiliki jaminan mutu - mencantumkan ‘logo food grade, food save’ atau gambar sendok garpu. Belilah merek wadah plastik yang memang sudah terkenal, hindari beli di pasar dengan harga Rp10 ribu untuk 3 buah -umumnya melamin. Jangan hanya tergiur dengan harganya yang murah. Kemudian usai membeli, gunakan wadah plastik tersebut sesuai dengan ketentuannya, misalnya untuk makanan dingin atau panas, bisa dimasukkan ke dalam kulkas maupun microwave atau tidak," tutupnya.
read more...

Kolesterol Bisa Di Turunkan Dengan Konsomsi Tomat


Tomat sudah lama dikenal sebagai pelengkap berbagai hidangan lezat. Tak sekadar penambah rasa, buah yang kerap diolah menjadi pasta dan topping pizza ini juga memiliki khasiat penting untuk kesehatan.

Studi baru-baru ini membuktikan, asupan tomat yang telah diolah secara teratur dapat memangkas tingkat kolesterol. Para ilmuwan mengatakan, tomat masak memiliki khasiat yang sama dengan statin, obat kimia yang lazim digunakan untuk menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi.

Tomat bisa menjadi sumber alternatif untuk mengatasi kondisi yang dapat mengakibatkan masalah jantung. Mengasup dua ons pasta tomat atau setengah liter jus tomat sehari berfungsi sebagai pengontrol kolesterol pasien.

Rahasianya terletak pada tingkat senyawa likopen yang memberi warna merah pada buah tomat. Senyawa ini mengandung antioksidan tinggi yang membantu menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.

Untuk memperoleh manfaat terbaik, makan tomat yang telah dimasak. Tubuh akan menyerap likopen dalam tomat matang lebih baik daripada tomat mentah.

Para ahli Australia menganalisis hasil dari 14 studi internasional terhadap manfaat likopen selama 55 tahun terakhir. Mereka menyimpulkan, tomat bisa memberikan pertahanan alami untuk menurunkan 'kolesterol jahat' dalam darah. Efeknya sebanding dengan dosis kecil statin.

Menurut penulis studi Dr Karin Ried, dari The University of Adelaide, setengah liter jus tomat atau 50 gram pasta tomat sehari 'akan memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung'.

"Saya merekomendasikan pasta tomat. Makanan ini kaya likopen dan sangat mudah diperoleh dalam makanan sehari-hari seperti pasta dan jus."

Studi yang dimuat dalam jurnal Maturity juga menyebut sumber lain likopen. Likopen banyak ditemukan pada semangka, jambu biji, pepaya, jeruk, aprikot dan rosehip tetapi dalam konsentrasi yang lebih rendah.
read more...

Agar gigi terlihat putih alami


Banyak krim bleaching gigi yang beredar di pasaran untuk memutihkan gigi. Tetapi krim tersebut seringkali mengandung banyak zat kimia, yang justru bisa merusak gigi.

Daripada Anda menggunakan krim dengan kandungan bahan kimia tinggi, lebih baik lakukan cara alami untuk memutihkan gigi. Itu karena penggunaan krim bleaching gigi dalam waktu lama, bisa membuat gigi lebih sensitif dan memicu rasa sakit.

Langkah pertama membuat gigi telihat putih adalah menjaga kesehatannya. “Kesehatan dan kecantikkan tak bisa dipisahkan. Jika  dalam keadaan sehat, gigi pasti akan terlihat cantik dan putih," kata Arthur Glosman, ahli kosmetik gigi asal Beverly Hills, seperti dikutip dari Healthmeup.com.
1. Membersihkan sela-sela gigi
"Banyak orang yang meremehkan pentingnya menjaga kebersihan sela-sela gigi. Jika Anda membersihkan gigi dengan benang gigi, bukan hanya menjaga kesehatan mulut, tetapi juga membuat gigi terlihat lebih putih," kata Glosman.

2. Konsumsi buah renyah
Buah dengan tekstur yang renyah memiliki efek abrasif dan membersihkan gigi. Kunyah saja buah apel, pir atau wortel secara teratur setiap hari.

"Mengunyah buah yang renyah seperti menyikat gigi secara alami, makin renyah teksturnya, makin baik," kata Glosman.

3. Konsumsi permen yang mengandung xylitol

Xylitol adalah pemanis alami yang benar-benar dapat membantu mencegah timbulnya plak. Pemicu plak pada gigi biasanya adalah gula, tetapi dengan mengonsumsi xylitol pertumbuhan plak bisa dicegah.

Xylitol juga menetralisir pH dalam mulut dan meningkatkan produksi air liur. "Air liur merupakan pembersih alami yang ada dalam mulut. Kotoran yang ada di celah gigi dan retakan, bisa terbawa oleh air liur," kata Glosman.

4. Konsumsi susu dan yogurt
Susu dan yogurt bisa membuat gigi Anda terlihat bersih. Termasuk mencegah gigi berlubang. "Susu dan yogurt mengandung mineral kalsium dan pospor yang menggantikan enamel gigi," kata says Lisa Drayer, M.A., R.D., penulis The Beauty Diet: Looking Great Has Never Been So Delicious.
read more...

Vitamin c Banyak Manfaatnya


Vitamin C selama ini lebih dikenal sebagai zat gizi yang penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Padahal, vitamin ini memiliki banyak manfaat yang belum terungkap.
Berikut ini adalah fungsi-fungsi vitamin C dikaitkan dengan kondisi gangguan dalam tubuh:
- Stres
Studi meta-analisis menunjukkan vitamin C bermanfaat untuk orang yang sistem imunnya rendah akibat stres.
"Vitamin C adalah gizi yang sensitif terhadap stres dan kadarnya lebih rendah pada pencandu alkohol, perokok, dan orang obesitas. Oleh karena itu, kecukupan vitamin C dalam tubuh bisa menjadi penanda kesehatan secara umum," kata Mark Moyad, peneliti dari University of Michigan.
- Influenza
Ketika musim flu sedang tiba, vitamin C bukanlah obat yang manjur. Namun, beberapa riset menunjukkan vitamin C membantu mencegah komplikasi akibat flu, seperti radang paru atau infeksi paru.
- Stroke
Walau masih terus dikaji, sebuah studi dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan orang yang tubuhnya memiliki kadar vitamin C yang tinggi berisiko 42 persen lebih rendah mengalami stroke dibanding yang kekurangan vitamin C.
- Keindahan kulit
Bukan tanpa alasan jika belakangan ini makin banyak produk kecantikan kulit yang menggunakan vitamin C sebagai kandungan utama produknya. Vitamin C memang bukan hanya berpengaruh pada sel-sel di dalam tubuh, tapi juga di luar tubuh.
Penelitian yang dimuat dalam American Journal of Clinical Nutrition menguji kaitan antara penuaan kulit dan asupan vitamin C pada 4.025 wanita berusia 40-74 tahun. Mereka menemukan bahwa wanita yang kadar vitamin C-nya tinggi memiliki kulit yang jarang keriput, kenyal, dan lembab.

sumber:http://www.webmd.com
read more...