Sabtu, 10 Juli 2010

iPhone Terdepan di Antara 300 Smartphone Lain

IPhone 4 produksi Apple Inc hanya satu dari sekira 300 jenis smartphone yang sudah dibedah oleh firma riset iSuppli Corp. Dari pembedahan terhadap iPhone 4, iSuppli tidak hanya mampu mengungkap biaya material (Bill of Materials/ BOM) smartphone terbaru dari Apple tersebut. Akan tetapi, iSuppli juga menemukan bahwa iPhone 4 merupakan smartphone paling inovatif dibandingkan sekitar 300 smartphone lain yang sudah dibedah iSuppli.

Karena itu, tidak mengherankan jika Apple mampu menjual 1,7 juta unit iPhone 4 dalam waktu hanya tiga hari setelah peluncuran perdana di Amerika Serikat (AS) pada 24 Juni 2010.

"Dari sekitar 300 smartphone yang sudah dibedah iSuppli, iPhone 4 merupakan smartphone paling inovatif. Sebab, iPhone 4 mampu menggabungkan seluruh modul frekuensi radio pada sekeping chip tunggal," ujar Principal Analyst Teardown Services iSuppli Corp Kevin Keller.

Di pasar smartphone global, iSuppli menegaskan, keluarga iPhone sempat menghadapi ancaman serius dari smartphone Nexus One produksi Google Inc.Di pasar smartphone global, Nexus One sempat menjadi smartphone paling canggih karena menggunakan display berteknologi AMOLED (Active Matrix Organic Light Emitting Diode).

Dengan display AMOLED, Nexus One mampu mengalahkan layar iPhone generasi pertama, iPhone 3G, dan iPhone 3G S, yang menggunakan TFT-LCD (Thin Film Transistor Liquid Crystal Display) karena AMOLED mampu menampilkan gambar lebih terang, tajam, dan jernih, serta hemat energi. Namun demikian, kejayaan Nexus One ternyata tidak bertahan lama. Sebab, Apple kembali memukul Google dengan display Retina yang ditanam pada iPhone 4.

Dengan display Retina, iSuppli menegaskan, iPhone 4 mampu mengalahkan kualitas tampilan layar Nexus One karena display Retina memiliki resolusi jauh lebih tinggi daripada AMOLED. Dibandingkan AMOLED, iSuppli menjelaskan, display Retina sanggup mengusung resolusi lebih tinggi karena menggunakan titik pixel yang lebih kecil daripada normal.

"Titik-titik pixel pada display Retina sangat kecil sehingga mata manusia pun tidak bisa menangkapnya. Alhasil, display Retina mampu menampilkan gambar jauh lebih halus daripada AMOLED, pada Nexus One," ujar Principal Analyst Small & Medium Displays iSuppli Corp Vinita Jakhanwal.

Dengan iPhone 4 pula, Apple akan terus menjadi trendsetter di pasar smartphone global. Firma riset Ovum meyakini, pesaing akan segera 'menjiplak' iPhone 4 untuk mendorong pertumbuhan masing-masing.

"Sejak Apple merilis iPhone generasi pertama pada 2007, Apple menjadi benchmark desain smartphone, terutama untuk produk- produk kelas atas. Tren tersebut akan berlanjut dengan peluncuran iPhone 4," tutur Principal Analyst Ovum Adam Leach.

Usai peluncuran iPhone 4, Google pun kembali menyerang Apple, dengan perang psikologis. Untuk menumbangkan mental Apple, Google menyatakan bahwa popularitas smartphone bersistem operasi Android, yakni sistem operasi produksi Google, meningkat semakin pesat. Google mengungkapkan, volume penjualan global smartphone bersistem operasi Android pada Juni 2010 sudah menembus 160.000 unit per hari.

"Volume penjualan smartphone Android meningkat luar biasa tinggi. Pada saat ini, angka penjualan global smartphone Android mencapai 160.000 unit per hari," ungkap Chief Executive Officer Google Inc Eric Schmidt, dalam laporan Reuters.
Schmidt menjelaskan, volume penjualan global smartphone Android meningkat pesat sejak awal 2010. Schmidt menyebutkan, pada Februari 2010 volume penjualan global smartphone Android baru mencapai 60.000 unit per hari. Pada Mei 2010, Schmidt menambahkan, angka itu meningkat menjadi 65.000 unit per hari.

"Android menjumpai momentum fenomenal. Setiap orang menggunakan smartphone pada setiap saat, pada setiap hari, kecuali mereka sedang tidur. Segala sesuatu kini berpindah ke smartphone dan kami berpartisipasi di dalamnya," tutur Schmidt.

Guna menghadang serbuan iPhone 4, para pendukung utama Android pun segera merilis smartphone Android baru. Di antara mereka adalah Motorola Inc, yang merilis DROID X, dan Sony Ericsson Mobile Communications AB, yang merilis XPERIA X8. DROID X adalah smartphone3G yang dilengkapi layar sentuh berukuran 4,3 inci,kamera digital beresolusi 8,0 megapixel,Wi-Fi,dan GPS.

Sementara itu, XPERIA X8 adalah smartphone 3G yang bekali layar sentuh 3,0 inci, kamera digital beresolusi 3,2 megapixel, Wi-Fi, serta GPS.

"iPhone 4 mengadapi persaingan semakin sengit dari smartphone Android, dibandingkan iPhone generasi pertama, kedua, dan ketiga. Sebab dalam dua tahun terakhir, Android mampu meraih pertumbuhan fenomenal," ujar Principal Analyst Ovum Adam Leach. Firma riset NPD Group Inc menemukan, volume penjualan smartphone Android di AS sudah melampaui iPhone pada kuartal pertama (Januari-Maret) 2010.

Sejak kehadiran perdana Android pada akhir 2008, para analis memang sudah memperkirakan bahwa Android akan menjadi salah satu sistem operasi smartphone utama di dunia. Namun demikian, para analis tidak menduga dominasi Android akan menguat secepat ini. Berdasarkan data NPD, Android menguasai pangsa 28 persen di pasar smartphone AS pada kuartal pertama 2010. Pada periode yang sama, iPhone hanya meraih pangsa pasar 21 persen. Artinya, kini smartphone Android menjadi smartphone paling laris kedua di AS, di belakang BlackBerry produksi Research In Motion (RIM) Ltd, yang menguasai pangsa pasar 36 persen.

Karena mampu menyalip iPhone di AS, Android diperkirakan segera menyalip iPhone di pasar smartphone global karena AS adalah salah satu pasar smartphone terbesar di dunia. Kendati Apple diperkirakan menjadi semakin dominan dengan iPhone 4, Android dinilai tidak akan tumbang. iSuppli memperkirakan, sistem operasi Android akan digunakan pada sekitar 30 persen smartphone baru di dunia pada 2010. Pangsa pasar global Android tersebut meningkat pesat karena pada 2009 Android baru menguasai pangsa pasar global kurang dari 10 persen.

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "iPhone Terdepan di Antara 300 Smartphone Lain"

Posting Komentar