skip to main |
skip to sidebar
TELUSURI apakah pertengkaran Anda karena memang ada masalah atau hanya munculnya sedikit perbedaan. Pelajari teknik menghindari pertengkaran agar ikatan pernikahan makin kuat.
Jika masalah rumah tangga tidak mengancam kesehatan, keselamatan, keamanan keuangan, ataupun tidak merusak tujuan pernikahan, maka mungkin itu hanya tanda bahwa Anda berdua adalah dua orang yang berbeda.
Mungkin Anda seorang ekstrovert sedangkan pasangan cenderung introvert. Mungkin Anda tipe konseptor, sedangkan pasangan selalu menyelesaikan setiap detail. Atau mungkin salah satu dari Anda rutin bangun pagi, dan pihak lainnya jadi “burung hantu” di malam hari. Dalam hal ini, solusinya adalah penerimaan, dan tidak usah mencoba mengubah pasangan.
Berikut cara untuk memperkuat pernikahan, seperti diulas Reader's Digest.
Memilih waktu yang tepat
Pemecahan masalah tidak mungkin bisa dilakukan jika Anda dalam kondisi lelah, lapar, kelebihan beban, stres, bingung, atau bergelut dalam rutinitas. Simpan topik pembicaraan yang dirasa sangat penting untuk waktu yang lebih baik.
Coba menerima
Pelajari seni menerima dan menghargai pasangan, bukan terus menggerutui kekurangannya. Trik ini benar-benar membantu Anda berdua menemukan solusi yang lebih baik terhadap suatu masalah. Dengan perasaan menerima, itu memotivasi kita untuk menyenangkan satu sama lain.
Menghalau pengrusak diskusi
Pakar hubungan Universitas Washington John Gottman PhD, menyarankan pasangan untuk melakukan semua yang mereka bisa untuk menghindari kebiasaan mematikan, seperti mengkritik, mencibir, menghina, dan sebagainya.
Belajar dari pasangan bahagia
Dr Gottman mengatakan, istri dapat meningkatkan peluang untuk memecahkan masalah dengan mengawali percakapan tanpa konfrontasi. Coba permulaan yang lembut dengan berbicara tentang perasaan Anda dan meminta masukan pasangan, bukan mengkritik, menyalahkan, atau mengumbar kemarahan tingkat tinggi.
Sebaliknya, suami bisa memberikan kontribusi lebih baik dengan mempertimbangkan pendapat, ide, dan rencana istri untuk solusi bersama, dan bukan rencana sepihak.
Sabar menghadapi diri sendiri
Musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Pelajari keterampilan memecahkan masalah tentu membutuhkan waktu, sebab ini adalah pekerjaan besar. Berikan diri Anda dan pasangan kesempatan untuk melaksanakan kesepakatan, meski hal kecil.
0 komentar: on "Berdamai dengan Perbedaan Pasangan"
Posting Komentar